Kisah

Kamis, 05 Juni 2014

Melihat Fenomena Majunya Teknologi dan Mundurnya Akhlak Di Musim Kampanye

Gw baca di thread ini. Ada yg berpendapat 
"percuma IQ tinggi tapi bla bla bla...yg penting kerja buat rakyat dan ngga membodohi rakyat" 
Ada juga yg bilang " prabowo di mark up iq-nya"

Dsb dsb...

Miris lihat kampanye zaman sekarang. Majunya teknologi diimbangi dengan mundurnya mental dan akhlak.

Gw ngga pro prabowo, ngga juga pro jokowi. Hanya saja, secara logis kalau mau dipikir :

1. Tanggung jawab presiden bukan level gubernur atau walikota, politik yang diandalkan adalah mengatur negara, mengepalai aparatur negara, dan memposisikan negara bersama negara-negara lain di dunia. Jd kalau ada pendapat "seorang presiden yg penting kerja untuk rakyat" itu pemikiran salah fatal. Mengapa? Kalau sekedar kerja, (maaf) buruh dan kuli juga kerja. (maaf) LSM pun juga kerja untuk rakyat, walaupun ada beberapa LSM yang ngawur. Mau diarahkan seperti apa negara ini kalau pemimpin tidak cerdas dalam hal taktik dan politik.

2. Prabowo masuk dalam akademi kopassus. Sebagai pengetahuan yang mungkin belum diketahui oleh teman teman kaskus yang bilang Prabowo berIQ jongkok, nilai minimal setiap pelajaran untuk bisa masuk kopassus adalah 75 dari 100 point.

3. Kopassus adalah pasukan elite, dimana yang bisa lulus dan tergabung di dalamnya tidak hanya kuat secara IQ, tetapi fisik dan mental. Seorang presiden pasti menemukan kemajemukan permasalahan dari level terendah hingga level dunia. Diperlukan kecermatan analisa, mental yang tangguh, dan pribadi yang berprinsip agar tidak mudah disetir oleh pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.

4. Selanjutnya adalah EQ. Ya... Harus ada keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi. Apakah Prabowo berapi-api ketika dahulu menjadi kepala satuan regu maupun mengkomando suatu operasi dr satuan elit kopassus? Jika ya...maka dapat dipastikan misi operasi akan gagal total akibat mentahnya membaca situasi dan ketidakstabilan emosi dalam misi tersebut. 


Jokowi juga punya banyak kelebihan kok gan. Semua manusia itu imbang, ada sisi baik ada sisi buruk. Jangan langsung nge-gas waktu gw bilang hal baik tentang Prabowo. Nih gw ngomong hal baik tentang Jokowi deh biar ga dibilang berat sebelah. Dari sisi pandang gw selama mengenal karakter Jokowi :
Jokowi adalah orang yang konsisten, dalam mengusung perubahan terbaik bagi daerah yang dipimpinnya beliau mengesampingkan sisi egosentrisnya. Bisa dilihat kok ketika proyek monorel mangkrak Jokowi dengan legowo melanjutkan proyek tersebut. Bukan semata mencari proyek baru. Hal yg sangat jarang dilakuan oleh pemerintah. Kan biasanya pemerintahan menunjukkan kedigdayaan dan powernya dengan membuka proyek baru. Istilahnya i dont care with the others, this is mine (sambil nunjukkin hasil proyeknya yg terbengkalai).
Jokowi juga sosok bersahaja. Jarang ada pemimpin yg sadar bahwa dipilih oleh rakyat artinya adalah pesuruh rakyat. Dan beliau melaksanakan tugas itu dengan baik. Okelah kita kesampingkan setiap kali blusukan, beliau diikuti media dan dianggap sebagai pencitraan. Anggap saja bahwa ini bagian dr kemajuan teknologi sehingga dengan mudahnya berita merebak kemana-mana.
Udah cukup gan?
Saya bebas, saya merdeka, saya tidak terikat satu apapun kecuali sang Pencipta....
Jadi...kampanye damai itu mendamaikan Indonesia. 


Yakinlah saya bukan simpatisan salah satu dr kedua capres tersebut. Saya hanya seorang warga negara yang gerah dengan kemunduran mental dan kebodohan masyarakat yang rela disetir media ( baik media berupa pemberitaan maupun tulisan penggiring opini publik). Saya bebas, saya merdeka, saya tidak terikat satu apapun kecuali sang Pencipta....


Saatnya kita berkampanye secara sehat...

Salam damai untuk Indonesia.