Kisah

Kamis, 05 Juni 2014

Melihat Fenomena Majunya Teknologi dan Mundurnya Akhlak Di Musim Kampanye

Gw baca di thread ini. Ada yg berpendapat 
"percuma IQ tinggi tapi bla bla bla...yg penting kerja buat rakyat dan ngga membodohi rakyat" 
Ada juga yg bilang " prabowo di mark up iq-nya"

Dsb dsb...

Miris lihat kampanye zaman sekarang. Majunya teknologi diimbangi dengan mundurnya mental dan akhlak.

Gw ngga pro prabowo, ngga juga pro jokowi. Hanya saja, secara logis kalau mau dipikir :

1. Tanggung jawab presiden bukan level gubernur atau walikota, politik yang diandalkan adalah mengatur negara, mengepalai aparatur negara, dan memposisikan negara bersama negara-negara lain di dunia. Jd kalau ada pendapat "seorang presiden yg penting kerja untuk rakyat" itu pemikiran salah fatal. Mengapa? Kalau sekedar kerja, (maaf) buruh dan kuli juga kerja. (maaf) LSM pun juga kerja untuk rakyat, walaupun ada beberapa LSM yang ngawur. Mau diarahkan seperti apa negara ini kalau pemimpin tidak cerdas dalam hal taktik dan politik.

2. Prabowo masuk dalam akademi kopassus. Sebagai pengetahuan yang mungkin belum diketahui oleh teman teman kaskus yang bilang Prabowo berIQ jongkok, nilai minimal setiap pelajaran untuk bisa masuk kopassus adalah 75 dari 100 point.

3. Kopassus adalah pasukan elite, dimana yang bisa lulus dan tergabung di dalamnya tidak hanya kuat secara IQ, tetapi fisik dan mental. Seorang presiden pasti menemukan kemajemukan permasalahan dari level terendah hingga level dunia. Diperlukan kecermatan analisa, mental yang tangguh, dan pribadi yang berprinsip agar tidak mudah disetir oleh pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.

4. Selanjutnya adalah EQ. Ya... Harus ada keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi. Apakah Prabowo berapi-api ketika dahulu menjadi kepala satuan regu maupun mengkomando suatu operasi dr satuan elit kopassus? Jika ya...maka dapat dipastikan misi operasi akan gagal total akibat mentahnya membaca situasi dan ketidakstabilan emosi dalam misi tersebut. 


Jokowi juga punya banyak kelebihan kok gan. Semua manusia itu imbang, ada sisi baik ada sisi buruk. Jangan langsung nge-gas waktu gw bilang hal baik tentang Prabowo. Nih gw ngomong hal baik tentang Jokowi deh biar ga dibilang berat sebelah. Dari sisi pandang gw selama mengenal karakter Jokowi :
Jokowi adalah orang yang konsisten, dalam mengusung perubahan terbaik bagi daerah yang dipimpinnya beliau mengesampingkan sisi egosentrisnya. Bisa dilihat kok ketika proyek monorel mangkrak Jokowi dengan legowo melanjutkan proyek tersebut. Bukan semata mencari proyek baru. Hal yg sangat jarang dilakuan oleh pemerintah. Kan biasanya pemerintahan menunjukkan kedigdayaan dan powernya dengan membuka proyek baru. Istilahnya i dont care with the others, this is mine (sambil nunjukkin hasil proyeknya yg terbengkalai).
Jokowi juga sosok bersahaja. Jarang ada pemimpin yg sadar bahwa dipilih oleh rakyat artinya adalah pesuruh rakyat. Dan beliau melaksanakan tugas itu dengan baik. Okelah kita kesampingkan setiap kali blusukan, beliau diikuti media dan dianggap sebagai pencitraan. Anggap saja bahwa ini bagian dr kemajuan teknologi sehingga dengan mudahnya berita merebak kemana-mana.
Udah cukup gan?
Saya bebas, saya merdeka, saya tidak terikat satu apapun kecuali sang Pencipta....
Jadi...kampanye damai itu mendamaikan Indonesia. 


Yakinlah saya bukan simpatisan salah satu dr kedua capres tersebut. Saya hanya seorang warga negara yang gerah dengan kemunduran mental dan kebodohan masyarakat yang rela disetir media ( baik media berupa pemberitaan maupun tulisan penggiring opini publik). Saya bebas, saya merdeka, saya tidak terikat satu apapun kecuali sang Pencipta....


Saatnya kita berkampanye secara sehat...

Salam damai untuk Indonesia.

Sabtu, 01 Februari 2014

Secuil Drama "Low Back Pain" [Part 3]

Masih dengan cerita keluhan nyeri punggung, hari ini, di ruang farmasi/apotek rumah sakit medistra saya nunggu dipanggil untuk menerima obat. Jadilah saya sambil curhat.

Pagi ini sesuai janji bertemu, saya berkunjung ke dr. Indrajana Soediono. SpS di rumah sakit Medistra Gatot Soebroto. Setelah melengkapi syarat administrasi, akhirnya saya jumpa dengan pak dokter. Sepertinya dokter Indra punya banyak fans. Terbukti dari antrian yang lumayan panjang. Untung sebelumnya saya sudah buat janji.

Btw, dr Indra sungguh baik, ramah, dan sangat mendengarkan keluhan pasien. Saya bawa berkas yang sebelumnya saya pernah berobat ke rs. Budhi Jaya. Setelah diperiksa, disuruh melintir sana sini, dr. Indra menyimpulkan ada syaraf yang memang tidak semestinya berada disana (syaraf terjepit), tapi syukurnya masih ringan/tahap awal dan merupakan hal yg bagus saya cepat-cepat mengunjungi dokter.

Karena keluh kesah saya (curhat) akhirnya tidak apa-apa tidak melakukan tindakan MRI untuk penunjang diagnosa. Dokter Indra hanya membutuhkan foto Lumbar Spine dan saya dirujuk ke radiologi. Untuk saat ini saya hanya perlu berolahraga tapi bukan olahraga berat. Olahraga yg dilakukan bukan olahraga yang menghentak rangka tulang belakang seperti lari atau gerakan renang dengan kaki. Saya boleh bersepeda, berjalan kaki, yoga, dan berenang dengan tangan. Tuh...kalian yang mengajarkan saya berlari turun gunung silahkan tanggung jawab. Hahaha...

Dan untuk sementara, demi kebaikan tulang belakang, saya disarankan untuk gantung keril. Oh, OK dok!

Minggu depan saya akan bertemu lagi dengan pak dokter dengan membawa berkas hasil radiologi. Semoga ada perkembangan yang berarti.

Oh iya, satu lagi. Dokter sebelumnya salah memberi obat dan saya tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat tersebut karena efeknya tubuh menjadi lemas dan tidak fokus dalam segala hal, juga membuat tekanan darah menjadi rendah.

OK curhatnya segini dulu. Saya sudah dipanggil untuk mengambil obat. Satu yang pasti, asuransi saya tidak mencover semua biaya. Minggu ini saya menghabiskan lebihdari 1 juta rupiah untuk konsultasi tentang penyakit saya.

Kamis, 30 Januari 2014

Secuil Drama "Low Back Pain" [Part 2]

Kamis pagi, hari ini istimewa. Ini adalah hari terakhir bekerja di minggu ini dan hanya sampai jam 12 siang. Hari ini hari ketiga saya mengkonsumsi obat pereda nyeri syarat dari dokter UGD rumah sakit Budhi Jaya. Tidak ada perubahan berarti, kecuali ketika saya mengoleskan analgesik cream ke titik nyeri, maka sementara rasa sakitnya akan hilang.

Maka saya memutuskan untuk menemui dokter Indrajana, specialist syaraf yang berpraktek di rumah sakit Medistra. Sebelumnya saya sudah reserve untuk MRI di rumah sakit Gatot Subroto tetapi saya membatalkannya dengan harapan akan ada second opinion yang hasilnya ke arah lebih hemat tanpa MRI.

Saya reserve untuk hari Jumat sebenarnya, namun karena beaok adalah Tahun Baru China maka operasional rumah sakit tutup dan akan buka kembali hari Sabtu. Jadilah saya membuat janji hari Sabtu, 1 Februari 2014 jam 11 siang di ruang 3B.

Sementara hari Jumat ini akan saya gunakan untuk terapi berenang. Semoga ada perubahan positif untuk penyakit saya....

Rabu, 29 Januari 2014

Secuil Drama "Low Back Pain" [Part 1]

Pernah dengar tentang low back pain atau biasa disebut nyeri punggung bawah? Saya baru mengetahuinya akhir-akhir ini, setelah saya mengalaminya sendiri. OK saya mulai ceritanya...

Kira-kira satu minggu lalu, punggung bagian belakang saya terasa nyeri. Rasa nyeri itu muncul ketika saya atraktif bergerak, berganti posisi dari berdiri ke duduk, duduk ke tiduran, atau berdiri ke tiduran, dan sebaliknya. Awalnya saya mengabaikan rasa nyeri ini dengan harapan besok akan membaik. Tetapi semakin hari semakin nyeri saja. Sampai puncaknya adalah hari Senin, nyeri serius semakin terasa saat saya bekerja sambil duduk di kantor.

Akhirnya saya putuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit, karena ketakutan saya bahwa nyeri punggung belakang bila dibiarkan akan fatal. Pilihan saya jatuh ke rumah sakit Budhi Jaya Jakarta Selatan.

Setelah bertemu dokter, berkonsultasi panjang lebar, dokter mengatakan ada 3 kemungkinan mengapa saya menderita nyeri, yaitu keropos tulang, kandungan asam urat kolesterol dan trigyserilda  tinggi, atau kemungkinan terakhir adalah syaraf terjepit. Saran dokter adalah saya melakukan serangkaian tes laboratorium.

Tes yang pertama dengan melakukan scan tulang untuk mengetahui pengeroposan atau tidak. Setelah berdiam diri sekitar 5 menit untuk masing-masing bagian (tulang tangan, tulang paha hingga selangkangan, dan tulang punggung bagian bawah) saya bisa langsung melihat hasilnya. Hasil scan tulang menyatakan bahwa kondisi tulang saya sangat bagus dan kepadatan tulang normal. Maka dilakukan tes kedua.

Di ruang laboratorium yang berbeda, suster mengambil sample darah saya untuk dicek kadar gula, HDL, LDL, Trigyserilda, dan lain sebagainya. Dan hasil tes inipun memuaskan. Kondisi darah saya baik, semua normal.



Karena dua tes tersebut menunjukkan hasil yg bagus, dokter menyarankan untuk MRI, namun peralatan untuk MRI tidak ada di rumah sakit Budhi Jaya. Peralatan MRI hanya ada di rumah sakit Cipto Mangunkusumo dan rumah sakit Gatot Subroto. Dokter pun memberikan peredam nyeri, jenis tramadol dan eperisone, 2 buah obat yg harus diminum ketika nyeri punggung, ditambah satu cream analgesik, untuk sementara. Efek obatnya pun luar biasa, pusing lemas mual dan tenggorokan kering. Semoga ini tidak berkepanjangan.

Permasalahan selanjutnya adalah MRI bukanlah tindakan pengujian kesehatan yang murah. Angka untuk membayar jasa ini berkisar antara 2,8-3 juta rupiah. Itu belum termasuk biaya dokter dan lain sebagainya...

Besok saya ingin cross check ke rumah sakit Gatot Subroto,menanyakan perkiraan biaya total dan kapan saya bisa tes MRI. Tidak apa-apa saya mengeluarkan uang yang tidak sedikit, namun harapan saya adalah saya bisa sehat dan melakukan aktivitas seperti biasa. Karena...kalau ternyata saya benar-benar tidak bisa pulih 100%, maka saya tidak bisa mengangkat beban yang berat. Dan itu artinya saya harus  pensiun dari kegiatan-kegiatan yang berbau pendakian dan ketinggian...

Semoga saja tidak terjadi apa-apa,dan semua akan baik-baik aaja. Aamiin...

Senin, 27 Januari 2014

[REBLOG] Persahabatan Impian

*Foto-foto oleh Robertus Pudyanto | Getty Images News.

halaman asli

Hari ini saya membuka laman Yahoo Indonesia, ada Headline yang menampilkan sosok persahabatan antara Mulan Jamilah (sang macan bengala) dan Soleh (manusia asal Malang, Jawa Timur). Sungguh saya terperanjat melihat foto-foto menakjubkan itu, hal yang sangat saya impikan, memiliki sahabat seekor harimau (saya memimpikan memiliki harimau putih) dan bercengkrama sedekat-dekatnya dengan peliharaan.

Halo semuanya. Perkenalkan, ini Mulan Jamilah. Dia seekor harimau Benggala berumur 6 bulan yang tinggal di Malang, Jawa Timur.


Dan ini Abdullah Sholeh, 33 tahun, orang yang dipercaya merawat Mulan sejak dia berumur 3 bulan.Seiring waktu, terjalin persahabatan antara mereka. Bagai tak terpisahkan. Sholeh sering tidur di kandang Mulan. (Tetapi demi keamanan, ada pagar besi yang menghalangi.)






Mulan si harimau besar panjang tubuhnya tiga meter (termasuk ekor), tinggi satu meter dan berat 178 kg. Dua kali sehari, Mulan diberi makan daging ayam atau kambing sebanyak 6 kg.
 Meski pernah berkelahi, Mulan dan Sholeh saling menyayangi.

Selasa, 21 Januari 2014

"Indonesia Itu Surga" Kata Bule-Bule

Guy, gw copas abis dari link ini, seneng banget bacanya...


Dan kita sebagai orang Indonesia yagn suka-jalan-jalan di bumi pertiwi ini, (nih gw lagi ngingetin kita semua termasuk gw) buang sampah jangan sesuka hati. Kalo lo ke gunung, bawa sampahnya pulang. Ke laut, bawa sampahnya pulang. Kebayang ngga kalo Indonesia yang katanya surga nantinya rusak dan cuma jadi objek wisata sampah? Sama aja analoginya dengan : ada orang dateng ke rumah lo, buang-buang sampah sembarangan. Gimana perasaan lo?





TEMPO.CO , Wina - Stand pameran Indonesia di pameran internasional Ferien Messe, Wina, Austria ramai dikunjungi warga asing. Para calon wisatawan Austria memuji alam yang indah dan makanan lokal Indonesia. "Musim panas ini saya akan berlibur ke Jawa, Komodo, dan Flores," kata Brigitte Maresch, kepada Tempo di stand pameran Indonesia, Ahad, 19 Januari 2014. "Saya akan datang bersama keluarga saya."

Liburan ke Indonesia merupakan kedua kalinya bagi perempuan 41 tahun ini. Brigitte pernah berlibur ke Bali, Lombok, dan Toraja pada 2010. "Ketika itu saya tahu tentang Indonesia dari teman saya yang pernah ke sana," kata Brigitte.

Selain mengagumi alam Indonesia, Brigitte menyukai makanan dan budaya Indonesia. "Yang paling saya suka adalah nasi goreng dan sate," kata ibu satu anak ini. "Saya suka dengan orang Indonesia. Mereka ramah."

Budaya dan alam adalah tema utama yang dipamerkan stand Indonesia di Ferien Messe. Mengangkat isu ekoturisme, Kedutaan Besar Indonesia di Wina menonjolkan situs-situs wisata alam. Diantaranya Flores, Pulau Komodo, Bromo, Bunaken, Raja Ampat, dan lainnya. Warga asing yang mengunjungi stand Indonesia antusias mencari informasi tentang situs-situs wisata tersebut.

"Saya sangat ingin ke Pulau Komodo," kata Norbert Sidak yang berencana akan berlibur ke Indonesia Maret mendatang. Ia mengaku mengetahui Pulau Komodo dari temannya. "Saya sangat gembira. Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Indonesia," kata Norbert yang akan berlibur bersama teman-temannya selama dua minggu.

Para calon wisatawan rata-rata sudah mengetahui keindahan alam Indonesia, terutama dari cerita mereka yang sudah pernah ke sana. Salah satu kesaksian turis yang pernah ke Indonesia dituliskan di buku tamu stand pameran. "Jika ada surga di dunia, maka adanya di Indonesia," tulis seseorang yang bernama Willi.

TITO SIANIPAR (Wina)






*gambar bukan milik pribadi, dicomot dari beberapa web. Dari semua gambar itu, gw belum pernah datengin....

Senin, 20 Januari 2014

Very First Time at Surabaya

Sabtu Pagi, 19 Oktober 2013 jam 3 subuh adalah waktu yang sangat sibuk buat gw. Betapa ngga, harus buru-buru ke bandara dalam rangka nguber pesawat ke Surabaya jam 5 pagi. Deg-degan di jalan. Untung ada kakang prabu yang bersedia anterin kemana aja. Dia emang suami siaga. Loh?

Jam 4 kurang gw sampai bandara, suasana udah rame ternyata. Wow, ternyata pake antri yah buat boardingnya. Di ruang tunggu dalem gw udah ditunggu Anis dan Teguh yang lagi makan popmie karena kelaperan. Awalnya kita mau berangkat berempat. Tapi karena Dika ada kerjaan, otomatis Dika gagal berangkat. Setelah sholat subuh, ngga lama passanger dipanggil untuk menaiki pesawat. Dan kemudian seperti biasa, pramugari memperagakan cara menggunakan life jacket dan sebagainya, sampai pesawat take off, dan gw tertidur beberapa saat.

Waktu terbangun, matahari udah keliatan banget silaunya. Udah deket rupanya. Ngga lama, pesawat landing, kita turun dan cari taksi bandara berupa mobil innova. Kita langsung ke arah Sidoarjo, rumah Risma.

Sampai di rumah Risma jam 8 pagi, yang punya rumah lagi sibuk nyiapin acara resepsi yang akan digelar jam 10 nanti. Karena laper, kita keluar dulu cari makan. Tengsin boooo kalo nyari makanan nganggur di rumah yang punya hajat. Kan acaranya belum dimulai. Hehehe...

kiri ke kanan : Fathur, Teguh, Rival, mas Habib, Gw, Mas Dadang & Risma as penganten, Dita, Yani, Elysha, Anis, mba Dian, Igun.





Singkat waktu, acara resepsi nikahan Risma berjalan lancar, ngga lupa kita narsis foto-foto ngga jelas. Disana gw ketemu Yani dan Igun, Fathur dan Rival, Dita dan cowoknya (gw lupa namanya siapa), mas Habib dan mba Dian, juga Elysha. Setelah puas makan foto-foto dan berisik di acara orang, kita lanjut pulang. Eh tunggu dulu. Bukan pulang ke Jakarta loh. Kita pisah disitu. Anis dan Teguh ke arah Malang. Gw tetep stay di Sidoarjo, di wisma Thamrin. Yani dan Igun ke Surabaya, Dita dan cowoknya back to Malang juga, Fathur ke Jakarta, Rival ke Jombang, mas Habib dan Mba Dian pulang ke rumahnya.

Gw sempetin main ke alun-alun Sidoarjo sore itu, lumayan ngilangin suntuk. Sambil mikir, besok mau kemana karena prediksi jalan-jalan bareng Dika gagal total. So sad...
Ternyata pikiran gw terjawab. Rival ngabarin kalo besok siap nganter jalan-jalan keliling Surabaya jadi guide. Guide-nya juga boong-boongan karena dia ngga ngerti jalan juga. Jadi kita berbekal google maps aja. Thanks google maps udah nunjukkin jalan yang lurus. Hahaha...

Masih di hari Sabtu, sore hari jam 5 mata gw bener-bener ngga bisa diajak kompromi. Ngantuk abis. Akhirnya setelah gw makan bakso pinggir jalan, balik ke hotel. Mandi. Terus tidur. Semua lampu gw matiin. Cuma AC yang nyala. Alhasil gw bangun jam 5 pagi! Dan parahnya lagi, gw bobo lagi smape jam 7 kurang.

Sementara Rival dijalan dari arah Jombang menuju Sidoarjo, gw gedubrakan siap-siap. Mandi pagi dan sebagainya. Jam setengah 8 Rival muncul. Ngga lama setelah beres-beres, gw check out dari hotel dan cari sarapan di alun-alun. Pilihan jatuh pada nasi krawu. Enak. Pedes. Dan kenyang...


next, kita meng-arrange perjalanan. Rutenya adalah : Lumpur Lapindo Porong Sidoarjo, resepsi nikahan mas Dani (temen kantor yang emang kebetulan rumahnya deket dengan Risma), masjid raya Surabaya, tugu pahlawan, rumah museum Sampoerna, eco park bakau, dan terkahir Kenjeran nungguin sunset.



Sempetin dateng ke Resepsi Nikahan Mas Dani Transmisi bareng Rival.








Ini dulunya rumah Sampoerna, bawahnya pabrik rokok. Jadi kerja di rumah gitu, sambil ngawasin karyawannya kalo ada yang kerjanya bandel-bandel.



Bakau Eco Park. Sebenrnya kita harus nyusurin sungai dengan perahu motor sekitar 30 menit baru nemuin hutan bakau. Tapi dari sini cukuplah liatnya. Waktunya mepet cyiiint, nguber pesawat jam 7 malem.



Dan inilah klimaksnya, Sunset di Kenjeran. Sebenarnya pantai Kenjeran ngga begitu memikat hati gw karena isinya air laut campur lumpur. Tapi sunsetnya bener-bener cantik. Dan gw seneng banget one day tour at Surabaya.

What a wonderful day! Thanks to Rival yang rela panas-panasan muterin Surabaya demi nganterin gw jalan-jalan untuk pertama kalinya mengenal kota SUrabaya.
















Ke Gunung Papandayan Pake Nambah

Gw bikin judul begini, karena ini udah yang ketiga kalinya gw kepapandayan di tahun 2013. Napsu banget yah. Hahaha...

Jadi ceritanya begini, awal gw ke Papandayan karena diajak sama Mayangga and the Gank. Dari pertama ke Papandayan gw jatuh cinta sama gunung ini. Kenapa? Karena tracknya ngga sesulit gunung lain, dan air melimpah ruah disini...

Perjalanan kedua ke Papandayan adalah gw ngebet ikut temen-temen kantornya Dika karena gw tau mereka bakal ek Papandayan. Perjalanan yang nyaman selama berangkat. Tapi pulangnya keujanan.

Dan ini yang ketiga. Berawal dari ketemu Bang Ence and The Gank (Rio Anton Alen) di Semeru, kita tukeran kontak, untuk kemudian berencana nanjak bareng. Karena hari libur yang diambil cuma Sabtu dan Minggu, disepakatilah hari Jumat tanggal 29 November 2013 malem hari kita berangkat ke Papandayan biar ngga cape-cape banget.

Berhubung Papandayan gunung yang lumayan ramah untuk pemula, gw ngajak temen-temen Dika dan temen-temen kantor gw. Biar sekalian rame supaya bisa "Lalala Yeyeyeye" . Alhasil berangkatlah kita bersembilan belas. Nih gw absen dulu : Bang Supri, Bang Rio, Bang Anton, Bang Alen,Istrinya Bang Alen, Anak pertamanya Bang Alen, Anak keduanya bang Alen, Pieter, Nyu, Diah, Yanti, Kadek, Avrie, Femin, Sapty, Fathin, Edy,Yuli, dan Gw sendiri.

Fix kumpul di Kampung Rambutan jam 10 malem, ngaret dikit jadi jam 11 malem. Kita naik bus ke Terminal Guntur, Garut. Duduknya udah pasti pisah-pisah karena Garut merupakan destinasi wisata yang ngga pernah sepi didatengin warga Jakarta saat weekend.

Sampai di Terminal Garut jam 4 pagi, kita sholat sebentar di masjid deket terminal, sekalian bersih-bersih, dan cari logistik untuk amunisi di sana. Ngga lupa sarapan supaya ngga lemes pas nanjak. Jam 6 kita udah ready berangkat ke Cisurupan. Akhirnya setelah nego yang ngga ada hasil, kita naik angkutan desak-desakan.

Sampai Cisurupan, lagi-lagi harus nego dengan Pick Up. Cuma ini satu-satunya angkutan sewaan yang bisa mengantar pendaki samapai ke Basecamp. Karena dirasa cukup mahal dan kebetulan bertemu dengan rombongan pendaki lain, maka sepakatlah kita menyewa 2 pick up.

Perjalanan dari Cisurupan ke Basecamp sudah pasti diwarnai kata "aduuuh aduuuh aduuuh" karena dalam posisi duduk tertekuk, kita masih harus diguncang karena lobang jalanan yang gila-gilaan. Hahahaha...yang pada duduk lumayan sakit pantatnya.

Sekitar 45 menit, kita sampai di basecamp. Kita istirahat sebentar sementara bang Alen bayar izin masuk wilayah Papandayan. Nah yang ini gw lupa, uang Bang Alen udah diganti belum yah???Bang Alen....? Jawab Bang....


Dan pendakian pun siap dilaksanakan!!!


Pasukan Lalala Yeyeyeye
-Arvie, Fathin, Sapty, Bang Alen dan Keluarga, Nyu, Yuli, Edi, Yanti, Kade, Femin, Bang Supri, Diah, Bang Rio, Pieter, Bang Anton-
Dan gw as kang poto. Hahaha...

Ini track gersang yang gw seneng banget liatnya. Panas ngepuuuul...

Istirahat sebentar, ambil napas karena yang paling belakang hampir pingsan.

Ngariung masak memasak...

Lapeeeeeer...

Chibi chibi kw 2 dan seorang terong dicabein.

Dan kita pun sampai di tegal alun...










Ngga semua isi perjalanan gw ceritain yah. Karena orangnya buanyak, jadi aibnya juga banyak. Jadi biarlah masing-masing punya kenangan di Papandayan.

Next, kita mau kemana guys?

Jakarta Punya Monorail

Today trip, lagi-lagi ke Monas...

Jakarta Monorail Exhibition,July 6th 2013

 
Sebenernya bukan trip ke Monas dan bukan karena sengaja mau lihat "Jakarta Monorail Exhibition", tapi karena mau nukerin tiket kereta ke Gambir buat pergi jalan-jalan, biar ngga tua di Jakarta. Hahaha...

Waktu lewat Gambir, gw dan Dika (orang ini lagi,huuuu...) lihat ada pameran monorail di Monas. Karena memang ngga ada agenda apapun setelah tuker tiket, kita akhirnya main deh kesana lihat desain monorail yang katanya bakal selesai dibangun tahun 2018 (aamiin...).

Waktu tanya-tanya ternyata masuknya gratis ngga dipungut biaya apa-apa. Akhirnya kita ngantri untuk bisa masuk. Ngga lama, kira-kira 15 menit kita udah di dalem ruangan.

Pertama menginjak ruangan kita disuguhkan dengan pemutaran video desain monorail. Ternyata rencananya monorail akan ada di dalam kota. Asik asik...semoga bisa mengatasi kemacetan Jakarta.

Selanjutnya adalah miniatur monorail kota Jakarta. Kalo beneran jadi, wuidiiiih cakep dah Jakarta. Sayang gw ga foto miniaturnya. O iya, untuk miniatur ini letaknya ada di bawah kaki kita, dengan kereta yang bergerak mengikuti railway yang sudah didesain sedemikian rupa, ditambah cahaya-cahaya gitu. Bikin cakep pokoknya, kayak gw....hahaha!

Selanjutnya adalah wujud keretanya beneran. Nantinya desain interior kereta akan seperti dibawah...