Kisah

Jumat, 08 April 2016

Antara Obat KB dan Daun Sirsak

Judulnya aneh banget ya...

Jadi, ceritanya begini. Dari jaman gadis, sampai usia pernikahan mencapai bulan ke 4, haidku sakit banget. Sakitnya sampe keluar keringat dingin, gemetar, mual, dan kelihatan lebay banget deh kalau dilihat orang-orang yang ngga pernah merasakan dahsyatnya nyeri haid. Beberapa teman dan orang tua bilang, kalau sudah menikah rasa sakitnya akan berkurang. Laaaah, kenapa saya makin dahsyat merasakan sakitnya?

Karena suami tipikal doctor minded alias dikit dikit ke dokter, saya dipaksa-paksa untuk checkup ke rumah sakit (tentunya rumah sakit langganannya selama ini). Akhirnya saya menurut saja, toh pengeluaran berobat di klaim ke kantor suami (Alhamdulillah, soalnya asuransi dari kantor tempat saya bekerja ngga mengcover keluhan masalah haid dan fertilitas).

Hari rabu, saya izin dari kantor untuk checkup ke rs yang dimaksud (rs swasta yang bangunannya baru selesai diperbesar di daerah Serpong, Tangerang). Saya dijadwalkan bertemu dr. Inneke Sirowanto. Dokternya baik, ramah banget, dan ngga nakut-nakutin. Pas diperiksa usg, dokternya dengan santai bilang "oooh pantas sakit, ibu ada kista tuh di kanan 3,9 cm". Saya? Ya pasti shock berat! "Ngga apa-apa bu, banyak yang sembuh kok, asal pola makan dijaga ya" begitu pesannya. Sedih banget, sampai nangis tersedu-sedu di rumah, tanpa ada sang suami pastinya.

Karena checkup pertama kondisinya masih haid, dokter Inneke menyarankan untuk datang lagi setelah haid selesai guna pemeriksaan trans -vagina (usg tapi dimasukin ke miss V).

Datanglah saya 4 hari kemudian, masih tanpa suami. Setelah diperiksa, semakin shock dan ngga bisa lagi menahan air mata di depan bu dokter. Terpampang nyata, kista di sebelah kanan 3,7 cm (menyusut 2 mm, menurut penjelasan dokter karena pada fase haid biasanya kista sedikit membesar) dan myoma di sebelah kiri sebesar 3,6 cm.

Dokter dengan santainya meresepkan Vissane Dianogest keada saya untuk pemakaian 2 bulan, tanpa diberi obat tambahan. Memberi nasehat untuk perbanyak makan sayur dan buah, tidak makan buah yang bis menimbulkan fermentasi, no kedelai, no kolesterol, no gading merah, no bebek, no ayam kecuali qyam kampung, no seafood. "Terus saya makan apa dok?" tanya saya. "Ikan aja ya bu, digoreng boleh tapi jangan sering, di sup, di pindang, di bakar, di pepes". jawab bu dokter sambil senyum. "Kita ketemu 2 bulan lagi, kita lihat perkembangannya. Semoga semakin mengecil" tutupnya di pertemuan siang itu.

Sedih, sedih banget rasanya divonis ada cyst dan myoma di rahimku, di tempat yang seharusnya bis tumbuh calon-calon generasi penerusku, penyejuk hatiku, penentram jiwaku....

Tapi aku menurut apa yang dikatakan dokter. Pola makan kuubah, obat kuminum setiap malam. Setelah googling, aku baru tahu bahwa Vissane adalah obat KB yang bisa membantu menyusutkan kista.

2 bulan kemudian, aku datang lagi ke dokter. Kali ini, suami tercinta ikut menemani. Saat di check, alhamdulillah cyst dan myom ku sudah tidak ada. Senang sekali rasanya. Dokter pun senang melihatku tidak nangis lagi di depannya.

Kemudian dokter meresepkanku hanya folavit, asam folat untuk menyokong kesehatan rahimku. Dan menyarankan untuk berhubungan seksual dua hari sekali. Males ya, berhubungan kok dijadwal.
Hihihi...

Satu hal yang pasti, selain minum Vissane, saya juga minum air rebusan daun sirsak sebagai terapi penyembuhan kista. Tapi, yang ini saya ngga cerita-cerita sama dokternya. Hihihi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar