Kisah

Minggu, 22 Januari 2012

Menyikapi Langkah Kaki

Tidak terasa ya sudah hampir habis hari-hari di Januari tahun ini. Terasa tidak, ada banyak hal yang berubah? 

Kemarin saat kamu bilang saya sudah lebih kuat, itu benar. Karena banyak suplemen dan multivitamin yang saya tenggak dalam beberapa bulan ini. Rasanya macam-macam. Tapi yang paling kental terasa sih rasa asam. Tidak apa-apa, saya suka rasa asam, bila dicampur sedikit rasa manis akan menghasilkan sensasi segar dari rasa itu sendiri. Dan rasa pahit, saya tidak suka. Tapi, rasa itu kan cuma di awal jalur pencernaan saja. Ketika sudah tertelan, tugas organ-organ dalam menyerap dan mengolahnya menjadi 'sesuatu' yang berguna untuk kita. 

Tapi, kamu salah... 
Saat kamu bilang saya sudah bisa lupa. Syukurlah Tuhan tidak mengabulkan permintaan 'bodohku' waktu itu. Terbayang kan kalau saya amnesia tiba-tiba. Semua pengetahuan yang saya kumpulkan tentang dunia dan kehidupan menguap tiba-tiba. 

Tinggal bagaimana menyikapinya saja sih, penyesuaian dengan keadaan. Mmmm...mungkin istilahnya saya bisa keluar dari labirin yang menyesatkan ini karena langkah kaki saya tak lagi tertuju pada emosi.

Kalau sekarang saya bilang kamu yang berubah, apakah kamu keberatan? Karena seingat saya, kamu pernah bilang 'saya akan tetap seperti ini'. Tapi, tak sedikitpun ada kabar, dari mulutmu sendiri. 

Siapa yang di'amnesia'kan oleh Tuhan? Mudah-mudahan bukan salah satu dari kita berdua ya, dan bukan kita berdua. 

Saya selalu berusaha menyikapi langkah kaki ini untuk lurus dan terus maju, Kalau kamu? 

Terbangun dari lelapnya mimpi di minggu sore... 
-wie-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar