Kisah

Sabtu, 21 Januari 2012

Sudut Pandang

Setiap kali istirahat di waktu-waktu saya sedang bekerja seperti sekarang ini, saya dan teman-teman kantor makan di sebuah kantin mall di depan kantor.Masakan sederhana ya, kantin mall, bukan foodcourt mall,hehe...

Dan setiap kali saya selesai makan siang, saya selalu melihat ke sebuah pohon besar yang berdiri di pembatas jalan. Ya, pohon itu besar sekali, sampai-sampai menutupi hampir sebagian gedung tempat dimana saya bekerja. Tapi rindang, dan menyejukkan ketika melintas dibawahnya untuk menyebrang.

Suatu kali, saya menyempatkan diri untuk beribadah siang lebih awal di musholla kantor. tempatnya tidak terlalu luas, namun nyaman. Selesai beribadah, saya habiskan waktu duduk santai di musholla sambil bermain-main dengan ponsel saya. Kali ini saya sendiri, tidak bersama teman-teman saya karena mereka sedang makan siang sedangkan saya sedang berpuasa. Sedikit jenuh dengan ponsel, saya melirik ke jendela yang hanya satu-satunya itu. Beranjaklah saya kesana, ingin melihat suasana diluar seperti apa.

Terbayang tidak seperti apa suasana diluar?
Panas, dan luas....
Dimana ya pohon besar rindang yang biasa saya tatap setiap kali selesai santap siang? Oh itu, rupanya disana. Kecil sekali. Dan dari sini terlihat tidak memberikan efek apa-apa bagi saya.

Tersadar dan tersenyum....
Jadi, selama ini saya selalu memandang dari sudut pandang yang sama. Terpaku pada sebuah pohon yang mengagumkan menurut pikiran saya.

Padahal, jika saja sejak lama saya melihat melalui jendela, mungkin saya tidak terlalu kagum melihat pohon itu. Seperti sekarang ini...


Mencoba tersenyum...
-wie-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar