Kisah

Kamis, 16 Januari 2014

Bikepacker Gila Ke Ujung Genteng

Late Post juga,

Kali ini saya akan bercerita tentang kenekatan kita berempat sampai ke Ujung Genteng.

Perkiraan awal, Ujung Genteng cukup ditempuh dalam waktu 5 jam. Ternyata kami salah. Butuh waktu hingga 7 jam jika tanpa istirahat dari jakarta ke Ujung Genteng menggunakan motor. Jumat malam, 24 Mei 2013 jam 22.00 gw, Kodel, Emil, dan Egas berangkat dari Jakarta bagian Tebet. Semangat menggebu utnuk liburan kali ini mengalahkan rasa kantuk. Padahal badan lumayan cape karena bekerja seharian.

Perjalanan dimulai...semua lancar sampai di jalan di Sukabumi entah daerah mana, Kodel mulai oleng mengendalikan motornya. Gw yang khawatir berkali-kali mengingatkan untuk berhati-hati. Sampai akhirnya motor benar-benar oleng dan memaksa gw utnuk mengendarai motor Vixionnya.
Duuuuh...berat!

Sampai persimpangan antara Ujung Genteng dan Pelabuhan Ratu kira-kira pukul 2 pagi. Mata sudah berat, dan tidak kuat lagi menahan kantuk. Jalanan yang berkelok membuat konsentrasi semakin terpecah. Mau tidak mau kita berhenti di warung yang ada jualan bensin. Sekedar berbasa-basi Egas membeli bensin 1 liter. Dan kami numpang tidur sampai jam 5 Pagi.








Kemudian perjalanan dilanjutkan... dari sarapan bubur ayam sampai boker di toilet pom bensin daripada ngga ketemu toilet umum. Sampai akhirnya jam 9 pagi, Ujung Genteng menyambut kami. Pantai dengan debur ombak yang luar biasa cantik menyambut kedatangan kami. Dan buaian anginnya membuat kami mengantuk. Akhirnya karena tidak tahan, kami mencari tempat untuk tidur.
Ya...Banyangkan. Sampai di sana bukannya main air dan pasir putih, tapi malah tidur.


 






Pantainya sepi, bersih, yang amazing...

 Bangun tidur kita makan siang. Dan mencari makan siang di Ujung Genteng bukan perkara gampang bika kita tidak menyewa homestay. hanya sedikit restaurant dan warung makan yang buka. Biasanya para pelancong akan menginap di homestay dan makan disana.

Selesai makan, kami berenang, bermain air dan bercanda....
 Dan lanjut menuju penangkaran penyu.




 Akses menuju penangkaran penyu ini luar biasa jalannya. Banyak mobil yang mogok dijalan. Untung kita menggunakan motor. Pukul 5 sore, penyu-penyu dilepaskan. Senang rasanya melihat anak penyu atau biasa disebut tukik itu berlarian menghampiri ombak.

Sebenarnya aku ingin ke 7 Ombak dan Curug Cikaso. Tapi persetujuan awal kami hanya 1 day trip tanpa menginap. Jadi berakhirnya perjalanan kali ini...






Foto diatas keren ya. Nelayan ini ngga takut sama ombak....







Tidak ada komentar:

Posting Komentar