Kisah

Senin, 20 Januari 2014

Gaul Bareng Bule

Mei 2013 lalu, tanggal 18 sore Dika kontak gw via whatsapp. Dia ditugaskan sama Pak Bossnya dikantor untuk menemani Om Bule si temen bisnis bossnya jalan-jalan. Agendanya, si Bule maunya ke Monas, naik ke atas Monas, terus main lihat culture Indonesia. Dan Dika mau gw nemenin supaya ada temennya biar ngga garing.

Minggu pagi tanggal 19 Dika nongol jam 8 pagi. Oh God tumben banget dia ontime. Hahaha... Kita langsung meluncur ke Pullman Hotel Citraland Grogol jemput sibule. Setelah menunggu sekitar 10 menit di loby hotel, om Bule yang akhirnya gw tau namanya Phillip nongol. Gw say hi dan sedikit ngobrol ngalor ngidul sama Phillip sementara Dika ambil mobil di parkiran.

Ok, perjalanan awal adalah ke Monas. Sepanjang jalan Phillip cerita tentang perjalanan bisnisnya ke berbagai negara. Negara yang paling ngga dia mengerti adalah China. Kenapa China? Karena Phillip datang menawarkan produknya (harga per satuan produknya 2 Milyar cyiiiint!!!) presentasi dan sebagainya, kemudian orang China bilang "No". Ketika Phillip datang ke setiap negara, dia menawarkan produk, presentasi, dan sebagainya, kemudian perusahaan calon customernya melakukan penawaran. Walaupun tidak deal, paling tidak perusahaan-perusahaan itu mencoba menawar.

Kemudian, dia bilang bahwa Indonesia termasuk maju looooh. Dan untuk ukuran Jakarta, dia bilang nice place. Hahaha... ngga tau aja dia kalo masuk gang senggol. Bisa mabok nyium bau gotnya. O iya, dia juga cerita kalau di Jepang dia pernah naik gunung Fuji. Dan dia punya sertifikat master diving!!!


Sampai di Monas, dia seneng banget liat dokar dengan kuda. Trus liat ondel-ondel, dia minta fotoin. Hihihi...
Akhirnya kita masuk ke Monas, beli tiket untuk naik ke atas. Ternyata antriannya bisa sampai 2 jam menunggu untuk sampai di atas karena suasana Monas saat itu crowded banget. He said "I dont wanna spend my time just to wait until next 2 hours"  OK ngga apa-apa. Berarti kita cukup keliling Monas, melihat-lihat segala miniatur penggambaran zaman Penjajahan hingga kemerdekaan. Satu-satu yang bisa dan mampu gw dan Dika inget tentang sejarah Indonesia diceritakan. Kemudian, kita lanjut makan siang dan selanjutnya ke Taman Mini Indonesia Indah.







Di Taman Mini, kita masuk ke museum kebudayaan. Disana ternyata ada tourguidenya yang memang bekerja pada hari Minggu. They speak English very well. Sepertinya emmang dipersiapkan oleh pihak Museum untuk menyambut turis mancanegara yang ingin tau tentang kebudayaan Indonesia.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar