Kisah

Jumat, 17 Januari 2014

Tangkil Island, Surga di Pinggir Sumatra

Late Post Lagi...

Kali ini gw akan bercerita tentang jalan-jalan ke Pulau Mutun yang sama sekali ngga terprediksi.

Temen kantor gw, Emil, adalah orang Malang yang belum pernah menyebrang dari Merak ke Bakauheni. KEbetulan ada rencana gw pulang ke rumah orang tua walaupun cuma weekend, gw ajak Emil supaya tau Lampung itu gimana. At leats..., pernah merasakan jalan-jalan di kota Bandar Lampung lah...

Emil termasuk pecinta pantai. Maka, gw arrange jalan-jalan kali ini ke pantai Mutun. Pantai Mutun terletak di bagian Selatan Lampung, masuk ke kabupaten Lampung Selatan. Perjalanan dengan mengendarai motor hanya sekitar 1 jam dari pusat kota. Rencana kita cuma jalan berdua. tapi karena gw punya keponakan berumur 5 tahun yang kangen banget sama tantenya, kemanapun tantenya mau pergi sang keponakan mau ikut. Namanya Isha.











Pagi-pagi jam 6, hari Minggu 14 April 2013 kita bertiga memulai perjalanan. Kenapa berangkat pagi? Karena Minggu siang kita bakal balik ke Jakarta. Setelah melewati perjalanan 1 jam yang dingin, kami akhirnya sampai di pantai Mutun. Tidak ada yang istimewa utnuk pantai ini karena pembangunan pantai sudah dimana-mana, terdapat waterboom yang langsung meluncur ke laut, banana boat, snorkling, pondokan untuk bersantai, tempat makan, pantai yang sangat komersil. Selang 1 jam bermain air dan foto-foto,  Isha merengek minta naik kapal. Padahal tidak ada planning sama sekali karena gw khawatir bakal lama jalan-jalannya kalau plus naik kapal.





Berhubung tante yang satu ini sayang banget sama keponakan yang mukanya udah hampir mewek, mau ngga mau gw tanya ke abang kapal, harga menyebrang, harga masuk pulau, dan kapan dijemput. Ternyata simple. Hanya 7500 rupiah per orang atau sama dengan 15000 untuk angkutan pp dari pantai ke pulau dan balik ke pantai lagi. Kita cukup menyimpan nomor hp si abang kapal, kapan saja kita mau pulang dari pulau kita tinggal telepon si abang. Duuuuh unyu banget si abang. Hahahaha...






 
20 mentit terlalui menyebrangi laut, sampailah kita di pulau. Namanya anak-anak...sudah diwanti-wanti jangan nyebur Isha malah memaksa utnuk mandi di laut. Huaaaaa.... begini deh runyamnya jalan-jalan bawa bocah. Tapi seneng sih...





























Gimana pulau Tangkilnya? Bagus kan? Bersih, bening, sepi, dan nyaman....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar