Kisah

Minggu, 19 Januari 2014

Cuma di Indonesia, Ada Salak Sebesar Gunung

"KARENA NAIK GUNUNG NGGA SEMUDAH NONTON FILM 5 CM"



Kali ini kita jalan-jalan ke Sukabumi...
Masih dengan aroma ketinggian, tapi ngga tinggi-tinggi amat sih, cuma 2100an meter diatas permukaan laut tingginya.

Adalah Salaka, berasal dari kata Salakanagara. Cerit yang dirilis wikipedia sih begini :

"Menurut naskah “Pustaka Rayja-rayja I Bhumi Nusantara”, kerajaan di pulau Jawa adalah Salakanagara (artinya: negara perak). Salakanagara didirikan pada tahun 52 Saka (130/131 Masehi). Lokasi kerajaan tersebut dipercaya berada di Teluk Lada, kota Pandeglang, kota yang terkenal dengan hasil logamnya (Pandeglang dalam bahasa Sunda merupakan singkatan dari kata-kata panday dan geulang yang artinya pembuat gelang). Dr. Edi S. Ekajati, sejarawan Sunda, memperkirakan bahwa letak ibukota kerajaan tersebut adalah yang menjadi kota Merak sekarang (merak dalam bahasa Sunda artinya "membuat perak"). Sebagain lagi memperkirakan bahwa kerajaan tersebut terletak di sekitar Gunung Salak, berdasarkan pengucapan kata "Salaka" dan kata "Salak" yang hampir sama."

Akhirnya, perjalanan lagi ini lagi-lagi berdua. Setiap teman-teman pendaki yang diajak nanjak pasti excited mau ikutan untuk kemudian bilang "ogah" karena tujuannya adalah Salak. Ada apa dengan Salak? Bukannya seru ya, ada Salak segede gunung terus kita naikin sampai pucuknya? Hahaha...

Perjalanan dimulai Jumat malam, 11 Oktober 2013 jam 23.00 nunggu bus ke arah Sukabumi ternyata udah ngga ada. Akhirnya naik bus ke arah Ciawi. Dari Ciawi nyambung naik elf sampai Cidahu. Dari Cidahu naik ojek ke basecamp. Sampai di basecamp jam 3 pagi. Suasananya seram, sedikit mistik, pohon pinus tinggi-tinggi... (sebenarnya kalau siang ngga mistik, itu kelihatan mistik karena jam 3 pagi di pinggir hutan. Jadi wajar kalau sepi, kan orang-orang lagi pada bobo kecuali yang jaga).

Setelah daftar, menyerahkan KTP, kita berdua ngga boleh nanjak. Kenapa? Karena cuma berdua. Yang dibolehin nanjak minimal 3 orang. Ya syukurlah ada pendaki 5 orang yang lagi pada bobo di belakang. Jadi gw dan Dika diizinkan nanjak asal bergabung dengan mereka.

Dan pendakian pun dimulai pukul 6 pagi...
Kita bertujuh. Awalnya ada 3 tim. Masing-masing punya anggota 3, 2,  dan 2. Karena disuruh gabung sama penjaga basecamp, kita jadi bertujuh. Perjalanan pertama melewati aspal dengan pepohonan disisi kiri dan kanan.  Ada beberapa camping ground yang diisi, sepertinya ada acara ospek. Eh, ketemu warung, kita makan plus ngopi dulu. Nasi gorengnya enak. Maklum dingin...plus lapar.

Setelah melewati pintu pendakian, pendakian yang sebenarnya pun dimulai....

Perjalanan awal sampai plang penunjuk Kawah Ratu memakan waktu sekitar 1 jam dengan jalanan tangga batu. Lanjut dari plang Kawah Ratu sampai simpang Bajuri butuh waktu sekitar 1 jam juga. Di Simpang Bajuri ini ada sumber air. Kita bisa mengisi air sampai puas. Ada plang yang menunjukkan jalur pendakian dan jalur ke Kawah Ratu (berbeda jalurnya).

Nah...Lewat dari Simpang Bajuri penderitaan ada dimana-mana. Jalanan becek, basah, setapak, sempit, berlumpur, banyak pacet, campur jadi satu. Ciri hutan tropis mewarnai jalur perjalanan. Lebat rimbun basah...apakah itu? Jawabannya ya hutan tropis.

Sepanjang jalur pendakian tidak ada tempat yang lapang untuk istirahat. Penanda di gunung Salak adalah tonggak dengan ukuran Hektometer. Jadi setiap 100 meter kita harusnya ketemu tonggak itu. Kalau ngga ketemu lebih baik istirahat sebentar, tarik nafas, dan berpikir jernih. Jangan panik. Jalur pendakian kadang tertutup rimbunnya semak, karena pendaki sangat minim disini. Sepertinya pendaki malas untuk jalan-jalan ke Gunung Salak. Gossipnya, selain banyak pacet dan berlumpur, gunung Salak juga banyak demitnya. Hahaha...

Tau ngga guys, siang hari kita ngga bisa buka kompor buat masak. Syukurlah tadi pagi sempet beli nasi goreng. Kenapa ngga bisa buka kompor? Karena ngga ada tanah lapang sama sekali. Dan semua tanahnya lembek-lembek gitu. Alhasil makan siang di skip sampai sore menjelang.

Ketika pendakian di hm33-hm34 tanah longsor. Pendaki sangat ngga memungkinkan untuk lewat jalur utama. Kita akhirnya lewat jalur bawah. Tau ngga, jalur bawah itu adalah akar-akar lumut yang posisinya miring, rentan terpeleset, ngga ada pegangan apa-apa, dan di bawahnya adalah jurang. Thanks God, gw bisa cerita ini ke kalian semua supaya lebih prepare kalau mau ke Salak.
Lewat hm34 ada puncak bayangan. Waktu menunjukkan jam 5 sore dan kita ngga mungkin melanjutkan perjalanan. Syukurnya puncak bayangan ini termasuk lapang. Cukuplah 3 tenda ukuran kecil kalau dipasang disana. O iya, gw belum cerita ya. 3 pendaki yang bareng kita ketinggalan. Setelah Simpang Bajuri ngga ketemu lagi. Akhirnya kita tau dari petugas di basecamp kalau mereka balik lagi. Jadi sampai di Puncak bayangan cuma kita berempat. Hehehehe, serem bo... Syukurlah demitnya ngga pada ganggu kita.

Setelah makan malam, hujan turun men. Deressss....dan kita bobo sampe tau-tau pagi. Hahaha...

Pagi-pagi (lupa jam berapa) kita lanjut ke Puncak 1, perjalanan sekitar 1 jam tanpa keril. Pendakian semakin terjal. Tanah lempung campur batu. Licin dan sudut kemiringan yang gila...Seru abis deh! Sampai akhirnya, Puncak!!!
Ini track setelah melewati Simpang Bajuri, padet banget rumputnya.


Pintu Pendakian, Awalnya bertujuh (dengan kang foto) yang tiga balik lagi ngga tau kenapa.

Track batu berlumut, kemiringan sekitar 75 derajat. Dan harus dibantu tali untuk naik keatas.

Track batu campur tanah lengket

Lagi-lagi tracknya ancur-ancuran....

Pura-puranya kayak Twilight, pake sunray gitu...

Ini makam di Puncak Salak. Waktu malem-malem pas kita istirahat bobo, ada suara kaki lewat. Kayaknya sih orang-orang yang dateng ke makam. You know lah ya....

Sama kakang prabu. Aiiiih...

Dan kita di Puncak 1 ^.^

Bunga rumput liar

Pohon ini ada di Simpang Bajuri

Beri hutan, manis, dan ungu di lidah.

Ini puncak 1 Salak. Ada lapangan luas seperti ini karena waktu tragedi Sukhoi nabrak Salak, puncak Salak 1 ini yang dijadikan helipad. Cerita dari penjaga basecamp, waktu itu mayat korban Sukhoi di drop disini. Bentuknya udah ngga karuan. Ada yang cuma tangan. Penggalan kaki. Intinya sudah ngga utuh.

Nah...itu Puncak 2, artinya Puncak tertinggi kedua Gunung Salak. Gunung Salak punya 7 Puncak, Yang paling tinggi puncak 1.

Ini tenda kita di puncak bayangan


So... mau jalan-jalan ke Salak? Siapin peralatan lo selengkap-lengkapnya dan kuatin fisik dan mental lo.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar